feidlambda v0.4
Koleksi LAMBDA feidlambda v0.4
feidlambda v0.4 merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi v0.3 sehingga fitur/fungsi yang telah tersedia di feidlambda v0.3 tersedia di versi feidlambda v0.4. Dan dengan dirilisnya feidlambda v0.4, tersedia paket feidlambda baru bernama feidmath
. feidmath v0.1 merupakan kumpulan fungsi LAMBDA yang fokus menyelesaikan beberapa permasalahan matematika seperti perkalian matriks, rotasi, interpolasi, dlsbnya. Kunjungi halaman rilis feidmath.
Update Log v0.4.x
Update Log merupakan catatan pembaruan feidlambda. Berikut catatan perubahan/pembaruan secara umum beserta penjelasan perubahan/pembaruan. Untuk perubahan berdasarkan fungsinya, bisa dilihat di bagian Changelog.
- Update v0.4.0 (2023-05-26)
- Kategori baru bernama
APPLY_*
.- Fungsi baru
APPLY_COLUMN()
yang dapat digunakan untuk menerapkan fungsi LAMBDA pada kolom tertentu di dataset.
- Fungsi baru
- Fungsi baru di kategori
GET_*
:- Fungsi baru
GET_XLOOKUP()
yang merupakan fungsi peningkatan dari fungsi bawaanXLOOKUP()
. FungsiGET_XLOOKUP()
menerima input vector.
- Fungsi baru
- Kategori baru bernama
Fungsi feidlambda v0.4.x
Pada feidlambda v0.4.x, setiap fungsi dikategorikan sesuai kegunaannya. Berikut kategori yang tersedia di feidlambda v0.4.x:
- NEW
APPLY_*
: Memanipulasi data dengan menerapkan fungsi pada subset atau kolom tertentu. FILTER_*
: Melakukan filtering atau subsetting (memilah) dari data.- NEW
GET_*
: Mengambil informasi dari data. IS_*
: Fungsi logical tambahan.MAKE_*
: Membangkitkan data.REPEAT_*
: Mengulangi/merepetisi data.RESHAPE_*
: Mengubah dimensi data.ROTATE_*
: Merubah posisi data dengan diputar.SWAP_*
: Menukar posisi data.TEXT_*
: Fungsi tambahan yang berkaitan dengan teks.
Download excel demonstrasi RELEASE_feidlambda_v0_4_0.xlsx, untuk memudahkan mengeksplorasi fungsi baru di feidlambda v0.4.x.
Kategori APPLY_*
NEW v0.4 Kategori APPLY_*
merupakan kumpulan fungsi yang menerapkan fungsi LAMBDA pada kolom spesifik atau subset tertentu. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 3.1.
Fungsi utama kategori APPLY_*
yaitu APPLY_COLUMN()
.
Source Code APPLY_*
// NONE --> APPLY_COLUMN
= LAMBDA(array, index_vector, LAMBDA_FUNCTION,
APPLY_COLUMN LET(
, SORT(index_vector),
index_vector, CHOOSECOLS(array, index_vector),
selected_array, LAMBDA_FUNCTION(selected_array),
applied_array, SEQUENCE(COLUMNS(array)),
sequence_vector, BYROW(
logical_vector,
sequence_vectorLAMBDA(row, OR(row = index_vector))
),
, SCAN(
scan_vector0,
,
logical_vectorLAMBDA(acc, curr, IF(curr, acc + 1, acc))
),
, scan_vector + COLUMNS(array),
position_vector, HSTACK(array, applied_array),
all_array, MAP(
selected_vector,
logical_vector,
sequence_vector,
position_vectorLAMBDA(logical_el, seq_el, pos_el,
IF(logical_el, pos_el, seq_el)
)
),
CHOOSECOLS(all_array, selected_vector)
)
);
APPLY_COLUMN()
NEW v0.4 Fungsi APPLY_COLUMN(array, index_vector, LAMBDA_FUNCTION)
digunakan untuk menerapkan fungsi LAMBDA (LAMBDA_FUNCTION()
) pada kolom tertentu di dalam array.
- Syntax
- APPLY_COLUMN(array, index_vector, LAMBDA_FUNCTION)
- Output
- array
array := [array]
- Data berupa array yang memiliki kolom lebih dari satu.
index_vector := [integer number | integer vector]
- Indeks kolom yang ingin diterapkan fungsi lambda.
LAMBDA_FUNCTION := [LAMBDA FUNCTION]
-
Fungsi LAMBDA yang ingin diterapkan pada kolom. Fungsi harus berupa formula LAMBDA (
=LAMBDA(...)
). Dapat berupa nama fungsi atau formula LAMBDA.
Kategori FILTER_*
Kategori FILTER_*
merupakan kumpulan fungsi yang melakukan filtering atau subsetting (memilah) data berupa vector ataupun array. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 4.1.
Fungsi utama kategori FILTER_*
yaitu FILTER_DROP_ROWS()
, FILTER_DROP_COLUMNS()
, dan FILTER_MINMAX_ARRAY()
.
Source Code FILTER_*
// NONE --> FILTER_DROP_ROWS
= LAMBDA(array, row_index,
FILTER_DROP_ROWS LET(
, TOCOL(row_index),
row_index, FILTER(row_index, NOT(ISBLANK(row_index))),
row_index_clean, ROWS(array),
nrows, SEQUENCE(nrows),
row_sequence, BYROW(
selected_row,
row_sequenceLAMBDA(each_row, OR(each_row = row_index_clean))
),
FILTER(array, NOT(selected_row))
)
);
// NONE --> FILTER_DROP_COLUMNS
= LAMBDA(array, column_index,
FILTER_DROP_COLUMNS LET(
, TOROW(column_index),
column_index, FILTER(
column_index_clean,
column_indexNOT(ISBLANK(column_index))
),
, COLUMNS(array),
ncols, SEQUENCE(1, ncols),
col_sequence, BYCOL(
selected_col,
col_sequenceLAMBDA(each_col, OR(each_col = column_index_clean))
),
FILTER(array, NOT(selected_col))
)
);
// NONE --> FILTER_FUNC_COLUMN
= LAMBDA(
FILTER_FUNC_COLUMN ,
array[column_index],
[with_label],
[label_col],
[function],
[label_function],
[take_first_only],
LET(
, IF(
take_first_onlyISOMITTED(take_first_only),
,
FALSE
take_first_only),
, IF(ISOMITTED(column_index), 1, column_index),
column_index, IF(ISOMITTED(label_col), column_index, label_col),
label_col, IF(ISOMITTED(with_label), FALSE, with_label),
with_label, IF(ISOMITTED(function), LAMBDA(x, MAX(x)), function),
function, IF(
label_functionISOMITTED(label_function),
"func",
label_function),
, CHOOSECOLS(array, column_index),
selected_vector, function(selected_vector),
func_value, selected_vector = func_value,
selected_logical, FILTER(array, selected_logical),
array_filter, IF(
array_func,
take_first_onlyTAKE(array_filter, 1),
array_filter),
, MAKEARRAY(
labelROWS(array_func),
1,
LAMBDA(x, y, CONCAT(label_col, "_", label_function))
),
IF(with_label, HSTACK(label, array_func), array_func)
)
);
// FILTER_FUNC_COLUMN --> FILTER_MINMAX_COLUMN
= LAMBDA(
FILTER_MINMAX_COLUMN ,
array[column_index],
[with_label],
[label_col],
[take_first_only],
LET(
, LAMBDA(x, MIN(x)),
func_1, "min",
label_func_1, LAMBDA(x, MAX(x)),
func_2, "max",
label_func_2, FILTER_FUNC_COLUMN(
func1_result,
array,
column_index,
with_label,
label_col,
func_1,
label_func_1
take_first_only),
, FILTER_FUNC_COLUMN(
func2_result,
array,
column_index,
with_label,
label_col,
func_2,
label_func_2
take_first_only),
VSTACK(func1_result, func2_result)
)
);
// FILTER_MINMAX_COLUMN --> _RECURSIVE_FILTER_MINMAX
// _RECURSIVE_FILTER_MINMAX --> _RECURSIVE_FILTER_MINMAX
= LAMBDA(
_RECURSIVE_FILTER_MINMAX ,
array,
ntry[ignore_first_column],
[with_label],
[label_vector],
[take_first_only],
LET(
, IF(
ignore_first_columnISOMITTED(ignore_first_column),
,
FALSE
ignore_first_column),
, IF(ignore_first_column, 2, 1),
stop_col, IF(
label_vectorISOMITTED(label_vector),
SEQUENCE(1, COLUMNS(array)),
label_vector),
, IF(
new_label= 2,
stop_col HSTACK({" "}, label_vector),
label_vector),
, CHOOSECOLS(new_label, ntry),
label_colIF(
= stop_col,
ntry FILTER_MINMAX_COLUMN(
,
array,
ntry,
with_label,
label_col
take_first_only),
LET(
, FILTER_MINMAX_COLUMN(
results,
array,
ntry,
with_label,
label_col
take_first_only),
, ntry - 1,
next_tryVSTACK(
_RECURSIVE_FILTER_MINMAX(
,
array,
next_try,
ignore_first_column,
with_label,
label_vector
take_first_only),
results)
)
)
)
);
// _RECURSIVE_FILTER_MINMAX --> FILTER_MINMAX_ARRAY
= LAMBDA(
FILTER_MINMAX_ARRAY ,
array[ignore_first_column],
[with_label],
[label_vector],
[take_first_only],
_RECURSIVE_FILTER_MINMAX(
,
arrayCOLUMNS(array),
,
ignore_first_column,
with_label,
label_vector
take_first_only)
);
FILTER_DROP_ROWS()
Fungsi FILTER_DROP_ROWS(array, row_index)
digunakan untuk menghapus baris dari data.
- Syntax
- FILTER_DROP_ROWS(array, row_index)
- Output
- array
array := [array | vector]
- Data berupa array atau vector yang memiliki baris lebih dari satu.
row_index := [integer number | integer vector]
- Indeks baris yang ingin dihapus.
FILTER_DROP_COLUMNS()
Fungsi FILTER_DROP_COLUMNS(array, column_index)
digunakan untuk menghapus kolom dari data.
- Syntax
- FILTER_DROP_COLUMNS(array, column_index)
- Output
- array
array := [array | vector]
- Data berupa array atau vector yang memiliki kolom lebih dari satu.
column_index := [integer number | integer vector]
- Indeks kolom yang ingin dihapus.
FILTER_MINMAX_ARRAY()
Fungsi FILTER_MINMAX_ARRAY(array, [ignore_first_column], [with_label], [label_vector], [take_first_only])
digunakan untuk melakukan filtering (memilah) data berdasarkan nilai minimum dan maksimum setiap kolomnya dan mengeluarkan hasil dalam berupa dynamic array.
- Syntax
- FILTER_MINMAX_ARRAY(array, [ignore_first_column], [with_label], [label_vector], [take_first_only])
- Output
- array
array := [array | numeric array]
-
Data berupa array dengan ketentuan
array
berisikan angka kecuali kolom pertama jika menggunakan opsiignore_first_column
. [ignore_first_column] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
FALSE
. JikaTRUE
, maka kolom pertama dariarray
akan diabaikan dan tidak dilakukan filtering nilai minimum/maksimum. [with_label] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
FALSE
. JikaTRUE
, maka kolom pertama dari output adalah label informasi minimum dan maksimum seperti1_min
,1_max
, atauno.column_min
danno.column_max
. Untuk menggunakan label sendiri, masukin vector label di argumenlabel_vector
. [label_vector] := NONE :: [vector]
-
Nilai default yaitu
NONE
. JikaNONE
, maka label setiap baris akan dinomori berdasarkan kolomnya (1_min
,1_max
). Jika ingin menggunakan label dari nama kolom, jumlah elemen vector harus sama dengan jumlah kolom dariarray
. Untuk menggunakan label nilaiwith_label
harusTRUE
. [take_first_only] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
FALSE
. JikaTRUE
, maka hanya baris pertama yang diambil dari hasil pencarian nilai minimum/maksimum.
Kategori GET_*
Kategori GET_*
merupakan kumpulan fungsi yang digunakan untuk mengambil informasi dari suatu data. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 5.1.
Dari Gambar 5.1, diketahui untuk versi v0.4 tersedia fungsi utama GET_INDEX_2D()
dan GET_XLOOKUP()
.
Source Code GET_*
// NONE --> GET_INDEX_2D
= LAMBDA(lookup_value, array, [return_as_order],
GET_INDEX_2D LET(
, IF(
return_as_orderISOMITTED(return_as_order),
,
FALSE
return_as_order),
, ROWS(array),
nrows, COLUMNS(array),
ncols, nrows * ncols,
size, TOCOL(array, , TRUE),
array_flatten, SEQUENCE(nrows, ncols, 1, 1),
index_sequence, MAKEARRAY(nrows, ncols, LAMBDA(x, y, x)),
rows_sequence, MAKEARRAY(nrows, ncols, LAMBDA(x, y, y)),
columns_sequence, TOCOL(rows_sequence, , TRUE),
rows_flatten, TOCOL(columns_sequence, , TRUE),
columns_flatten, TOCOL(index_sequence, , TRUE),
index_flatten, HSTACK(index_flatten, rows_flatten, columns_flatten),
lookup_table, FILTER(lookup_table, array_flatten = lookup_value),
lookup_resultIF(return_as_order, CHOOSECOLS(lookup_result, 1), lookup_result)
)
);
// _RECURSIVE_LOOKUP --> _RECURSIVE_LOOKUP
= LAMBDA(
_RECURSIVE_LOOKUP ,
ntry,
lookup_value,
lookup_vector,
return_array[if_not_found],
[match_mode],
[search_mode],
LET(
, TOCOL(lookup_value),
lookup_valueLET(
, VALUE(
selected_valueARRAYTOTEXT(CHOOSEROWS(lookup_value, ntry))
),
, XLOOKUP(
result,
selected_value,
lookup_vector,
return_array,
if_not_found,
match_mode
search_mode),
IF(
= 1,
ntry ,
resultVSTACK(
_RECURSIVE_LOOKUP(
- 1,
ntry ,
lookup_value,
lookup_vector,
return_array,
if_not_found,
match_mode
search_mode),
result)
)
)
)
);
// _RECURSIVE_LOOKUP --> GET_XLOOKUP
= LAMBDA(
GET_XLOOKUP ,
lookup_value,
lookup_vector,
return_array[if_not_found],
[match_mode],
[search_mode],
LET(
, TOCOL(lookup_value),
lookup_value, ROWS(lookup_value),
ntry_RECURSIVE_LOOKUP(
,
ntry,
lookup_value,
lookup_vector,
return_array,
if_not_found,
match_mode
search_mode)
)
);
GET_INDEX_2D()
Fungsi GET_INDEX_2D(lookup_value, array, [return_as_order])
dapat digunakan untuk mengambil informasi urutan nilai yang dicari ataupun posisi baris/kolom dari array
.
- Syntax
- GET_INDEX_2D(lookup_value, array, [return_as_order])
- Output
- array ([order, row index, column index]) atau number vector (order)
lookup_value := [scalar]
-
Nilai yang dicari dalam
array
. Nilailookup_value
adalah nilai tunggal berupa scalar. array := [array]
- Data berupa array.
[return_as_order] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
FALSE
. JikaTRUE
, hasil fungsi memberikan urutan angka nilai yang dicari. Urutan dimulai dari horizontal kiri teratas sampai kanan terbawah. JikaFALSE
, maka output terdiri dari nomor urut, indeks kolom, dan indeks baris.
GET_XLOOKUP()
NEW v0.4 Fungsi GET_XLOOKUP(lookup_value, lookup_vector, return_array, [if_not_found], [match_mode], [search_mode])
dapat digunakan sebagai pengganti fungsi XLOOKUP()
bagi input berupa vector.
- Syntax
- GET_XLOOKUP(lookup_value, lookup_vector, return_array, [if_not_found], [match_mode], [search_mode])
- Output
- array
lookup_value := [vector]
- Nilai yang akan dicari. Menerima input berupa vector.
lookup_array := [array]
- Array atau rentang untuk dicari.
return_array := [array]
- Array atau rentang yang akan dikembalikan
[if_not_found] := #N/A :: [text]
-
Jika kecocokan valid tidak ditemukan, kembalikan teks
[if_not_found]
yang Anda masukkan. Jika kecocokan valid tidak ditemukan, dan[if_not_found]
hilang,#N/A
dikembalikan. [match_mode] := 0 :: [0 | -1 | 1 | 2]
- Tentukan tipe yang cocok:
0
- Persis cocok. Jika tidak ditemukan, kembalikan#N/A
. Ini adalah pengaturan default.-1
- Persis cocok. Jika tidak ada yang ditemukan, kembalikan item berikutnya yang lebih kecil.1
- Persis sama. Jika tidak ditemukan, kembalikan item berikutnya yang lebih besar.2
- A wildcard match where *, ?, and ~ have special meaning.
[search_mode] := 1 :: [1 | -1 | 2 | -2]
- Tentukan mode pencarian yang akan digunakan:
1
- Melakukan pencarian dimulai dari item pertama. Ini adalah pengaturan default.-1
- Melakukan pencarian terbalik dimulai dari item terakhir.2
- Melakukan pencarian biner yang bergantung pada lookup_array diurutkan dalam urutan naik . Jika tidak diurutkan, hasil yang tidak valid akan dikembalikan.-2
- Melakukan pencarian biner yang mengandalkan lookup_array diurutkan dalam urutan menurun . Jika tidak diurutkan, hasil yang tidak valid akan dikembalikan.
Penjelasan parameter diambil dari halaman bantuan XLOOKUP()
Kategori IS_*
Kategori IS_*
merupakan kumpulan fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan fungsi logical di data. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 6.1.
Seluruh fungsi yang tersedia di kategori ini akan dijelaskan.
Source Code IS_*
// NONE --> IS_ALL_IN_LOOKUP_VECTOR
= LAMBDA(lookup_vector, array,
IS_ALL_IN_VECTOR LET(
, TOCOL(lookup_vector),
lookup_vectorMAP(
,
arrayLAMBDA(element,
OR(BYROW(lookup_vector, LAMBDA(lookup, element = lookup)))
)
)
)
);
// NONE --> IS_COLS_EQUAL_LOOKUP_VECTOR
= LAMBDA(lookup_vector, array,
IS_COLS_EQUAL_VECTOR LET(
, TOROW(lookup_vector),
lookup_vector, COLUMNS(lookup_vector),
ncols_vector, COLUMNS(array),
ncols_array, ROWS(array),
nrows_arrayIF(
= ncols_vector,
ncols_array LET(
, CHOOSEROWS(
repeat_array,
lookup_vectorSEQUENCE(nrows_array, , 1, 0)
),
MAP(array, repeat_array, LAMBDA(x, y, x = y))
),
"N/A"
)
)
);
// IS_COLS_EQUAL_LOOKUP_VECTOR --> IS_ALL_COLS_EQUAL_LOOKUP_VECTOR
= LAMBDA(lookup_vector, array, [logical_function],
IS_ALL_COLS_EQUAL_VECTOR LET(
, IF(
logical_functionISOMITTED(logical_function),
LAMBDA(x, OR(x)),
logical_function),
, IS_COLS_EQUAL_VECTOR(lookup_vector, array),
array_booleanBYROW(array_boolean, LAMBDA(each_row, logical_function(each_row)))
)
);
// NONE --> IS_ROWS_LOGICAL
= LAMBDA(logical_array, [logical_function],
IS_ROWS_LOGICAL LET(
, IF(
logical_functionISOMITTED(logical_function),
LAMBDA(x, OR(x)),
logical_function),
BYROW(logical_array, LAMBDA(each_row, logical_function(each_row)))
)
);
// NONE --> IS_COLUMNS_LOGICAL
= LAMBDA(logical_array, [logical_function],
IS_COLUMNS_LOGICAL LET(
, IF(
logical_functionISOMITTED(logical_function),
LAMBDA(x, OR(x)),
logical_function),
BYCOL(logical_array, LAMBDA(each_col, logical_function(each_col)))
)
);
IS_ALL_IN_VECTOR()
Fungsi IS_ALL_IN_VECTOR(lookup_vector, array)
digunakan untuk memeriksa apakah setiap elemen di array
termasuk dari lookup_vector
.
- Syntax
- IS_ALL_IN_VECTOR(lookup_vector, array)
- Output
- logical array
lookup_vector := [scalar | vector]
- Vector yang terdiri dari nilai yang ingin dicocokkan.
array := [array | vector]
- Data berupa array atau vector.
IS_COLS_EQUAL_VECTOR()
Fungsi IS_COLS_EQUAL_VECTOR(lookup_vector, array)
digunakan untuk memeriksa apakah setiap kolom di array
termasuk dari setiap elemen di lookup_vector
.
- Syntax
- IS_COLS_EQUAL_VECTOR(lookup_vector, array)
- Output
- logical array
lookup_vector := [vector]
-
Vector yang terdiri dari nilai yang ingin dicocokkan. Jumlah elemen
lookup_vector
harus sama dengan jumlah kolomarray
. array := [array | vector]
- Data berupa array .
IS_ALL_COLS_EQUAL_VECTOR()
Fungsi IS_ALL_COLS_EQUAL_VECTOR(lookup_vector, array, [logical_function])
digunakan untuk memeriksa apakah setiap kolom di array
termasuk dari setiap elemen di lookup_vector
, dan diperiksa apakah setiap barisnya sesuai dengan logical_function
. Fungsi ini menggunakan fungsi IS_COLS_EQUAL_VECTOR()
.
- Syntax
- IS_ALL_COLS_EQUAL_VECTOR(lookup_vector, array, [logical_function])
- Output
- column logical vector
lookup_vector := [scalar | vector]
-
Vector yang terdiri dari nilai yang ingin dicocokkan. Jumlah elemen
lookup_vector
harus sama dengan jumlah kolomarray
. array := [array | vector]
- Data berupa array .
logical_function := OR() :: [LAMBDA scalar function]
-
Nilai default adalah fungsi lambda
OR()
. Fungsi logical yang digunakan untuk mengaggregasi setiap barisnya.
IS_ROWS_LOGICAL()
Fungsi IS_ROWS_LOGICAL(logical_array, [logical_function])
mengaggregasi setiap baris dari logical_array
menggunakan fungsi logical_function
.
- Syntax
- IS_ROWS_LOGICAL(logical_array, [logical_function])
- Output
- column vector
logical_array := [logical array]
- Data berupa logical array .
[logical_function] := OR() [LAMBDA scalar function]
-
Nilai default adalah fungsi lambda
OR()
. Fungsi logical yang digunakan untuk mengaggregasi setiap barisnya.
IS_COLUMNS_LOGICAL()
Fungsi IS_COLUMNS_LOGICAL(logical_array, [logical_function])
mengaggregasi setiap kolom dari logical_array
menggunakan fungsi logical_function
.
- Syntax
- IS_COLUMNS_LOGICAL(logical_array, [logical_function])
- Output
- row vector
logical_array := [logical array]
- Data berupa logical array .
[logical_function] := OR() [LAMBDA scalar function]
-
Nilai default adalah fungsi lambda
OR()
. Fungsi logical yang digunakan untuk mengaggregasi setiap kolomnya.
Kategori MAKE_*
Kategori MAKE_*
merupakan kumpulan fungsi yang membangkitkan (generate) data. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 7.1.
Fungsi utama pada kategori ini adalah MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR()
.
Source Code MAKE_*
// _RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE --> _RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE
= LAMBDA(
_RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE ,
start_vector,
end_vector,
ntry[stack_horizontally],
LET(
, INDEX(start_vector, ntry),
seq_start, INDEX(end_vector, ntry),
seq_end, IF(
stack_horizontallyISOMITTED(stack_horizontally),
,
FALSE
stack_horizontally),
IF(
= 1,
ntry SEQUENCE(seq_end - seq_start + 1, , seq_start),
LET(
, ntry - 1,
next_try, SEQUENCE(seq_end - seq_start + 1, , seq_start),
resultsIF(
,
stack_horizontallyHSTACK(
_RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE(
,
start_vector,
end_vector,
next_try
stack_horizontally),
results),
VSTACK(
_RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE(
,
start_vector,
end_vector,
next_try
stack_horizontally),
results)
)
)
)
)
);
// _RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE --> MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR
= LAMBDA(
MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR ,
start_vector,
end_vector[stack_horizontally],
_RECURSIVE_MAKE_SEQUENCE(
,
start_vector,
end_vectorROWS(start_vector),
stack_horizontally)
);
MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR()
Fungsi MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR(start_vector, end_vector, [stack_horizontally])
digunakan untuk mebangkitkan sequence dari setiap baris/elemen di start_vector
dan end_vector
.
- Syntax
- MAKE_SEQUENCE_FROM_VECTOR(start_vector, end_vector, [stack_horizontally])
- Output
- column vector atau array
start_vector := [integer vector]
- Vector yang terdiri dari bilangan bulat memulai sequence.
end_vector := [integer vector]
- Vector yang terdiri dari bilangan bulat akhir sequence.
[stack_horizontally] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu FALSE. Jika
TRUE
, maka setiap sequence yang dibangkitkan akan disusun horizontal.
Kategori REPEAT_*
Kategori REPEAT_*
merupakan kumpulan fungsi yang digunakan untuk melakukan pengulangan array ataupun vector dan menghasilkannya dalam bentuk dynamic array. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 8.1.
Seluruh fungsi yang tersedia di kategori ini akan dijelaskan.
Source Code REPEAT_*
// REPEAT_ARRAY_BY_ROW & REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN --> REPEAT_ARRAY
= LAMBDA(array, [num_repeat], [by_row],
REPEAT_ARRAY LET(
, IF(ISOMITTED(by_row), TRUE, by_row),
by_row, IF(ISOMITTED(num_repeat), 2, num_repeat),
num_repeatIF(
,
by_rowREPEAT_ARRAY_BY_ROW(array, num_repeat),
REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN(array, num_repeat)
)
)
);
// REPEAT_ARRAY_BY_ROW --> REPEAT_ARRAY_BY_ROW
= LAMBDA(array, [num_repeat],
REPEAT_ARRAY_BY_ROW LET(
, IF(ISOMITTED(num_repeat), 2, num_repeat),
num_repeatIF(
= 1,
num_repeat ,
arrayLET(
, num_repeat - 1,
next_repeatVSTACK(REPEAT_ARRAY_BY_ROW(array, next_repeat), array)
)
)
)
);
// REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN --> REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN
= LAMBDA(array, [num_repeat],
REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN LET(
, IF(ISOMITTED(num_repeat), 2, num_repeat),
num_repeatIF(
= 1,
num_repeat ,
arrayLET(
, num_repeat - 1,
next_repeatHSTACK(REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN(array, next_repeat), array)
)
)
)
);
REPEAT_ARRAY_BY_ROW()
Fungsi REPEAT_ARRAY_BY_ROW(array, [num_repeat])
digunakan untuk mengulangi array
sepanjang baris (ke bawah).
- Syntax
- REPEAT_ARRAY_BY_ROW(array, [num_repeat])
- Output
- array
array := [scalar | vector | array]
- Data dapat berupa scalar, vector, ataupun array.
[num_repeat] := 2 :: [integer]
- Nilai default yaitu 2. Jumlah pengulangannya.
REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN()
Fungsi REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN(array, [num_repeat])
digunakan untuk mengulangi array
sepanjang kolom (ke kanan).
- Syntax
- REPEAT_ARRAY_BY_COLUMN(array, [num_repeat])
- Output
- array
array := [scalar | vector | array]
- Data dapat berupa scalar, vector, ataupun array.
[num_repeat] := 2 :: [integer]
- Nilai default yaitu 2. Jumlah pengulangannya.
REPEAT_ARRAY()
Fungsi REPEAT_ARRAY(array, [num_repeat], [by_row])
digunakan untuk mengulangi array
sepanjang baris/kolom (ke bawah/ke kanan).
- Syntax
- REPEAT_ARRAY(array, [num_repeat], [by_row])
- Output
- array
array := [scalar | vector | array]
- Data dapat berupa scalar, vector, ataupun array.
[num_repeat] := 2 :: [integer]
- Nilai default yaitu 2. Jumlah pengulangannya.
[by_row] := TRUE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
TRUE
. JikaTRUE
, maka pengulangan akan sepanjang baris (ke bawah), dan berlaku sebaliknya juga.
Kategori RESHAPE_*
Kategori RESHAPE_*
merupakan kumpulan fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan fungsi logical di data. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 9.1.
Fungsi utama yang tersedia saat ini hanya RESHAPE_BY_COLUMNS()
.
Source Code RESHAPE_*
// NONE --> RESHAPE_BY_COLUMNS
= LAMBDA(array, [num_split],
RESHAPE_BY_COLUMNS LET(
, IF(ISOMITTED(num_split), 2, num_split),
num_split, COLUMNS(array),
ncols, ROWS(array),
nrowsIF(
MOD(ncols, num_split) = 0,
LET(
, ncols / num_split,
divider, CHOOSEROWS(
divider_sequenceSEQUENCE(1, divider),
SEQUENCE(num_split, , 1, 0)
),
, TOCOL(divider_sequence, , TRUE),
divider_flatten, CHOOSEROWS(
divider_repeatTOROW(divider_flatten),
SEQUENCE(nrows, , 1, 0)
),
, TOCOL(divider_repeat),
divider_repeat_col, TOCOL(array),
array_flatten, SORTBY(array_flatten, divider_repeat_col),
array_sortedWRAPROWS(array_sorted, num_split)
),
NA()
)
)
);
RESHAPE_BY_COLUMNS()
Fungsi RESHAPE_BY_COLUMNS(array, [num_split])
digunakan untuk mengubah dimensi (transformasi) array
berdasarkan jumlah pembagi kolomnya. Jika tidak jumlah kolom tidak habis dibagi oleh num_split
akan mengeluarkan hasil #N/A
.
- Syntax
- RESHAPE_BY_COLUMNS(array, [num_split])
- Output
- array
array := [array]
- Data berupa array atau vector.
[num_split] := 2 :: [integer]
-
Nilai default yaitu 2. Jumlah pembagi kolom. Jumlah kolom
array
harus habis dibagi (MOD()
) dengannum_split
.
Kategori ROTATE_*
Kategori ROTATE_*
merupakan kumpulan fungsi yang digunakan untuk menggeser atau memutar array ataupun vector. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 10.1.
Seluruh fungsi yang tersedia di kategori ini akan dijelaskan.
Source Code ROTATE_*
// NONE --> ROTATE_VECTOR
= LAMBDA(vector, num_rotation, [as_column_vector],
ROTATE_VECTOR LET(
, TOCOL(vector),
vector, IFS(
rotated_arrayOR(
= 0,
num_rotation >= ROWS(vector),
num_rotation <= -ROWS(vector)
num_rotation ),
,
vector> 0,
num_rotation VSTACK(DROP(vector, num_rotation), TAKE(vector, num_rotation)),
< 0,
num_rotation VSTACK(TAKE(vector, num_rotation), DROP(vector, num_rotation))
),
, IF(ISOMITTED(as_column_vector), FALSE, TRUE),
as_column_vectorIF(as_column_vector, TOROW(rotated_array), TOCOL(rotated_array))
)
);
// ROTATE_VECTOR --> ROTATE_ARRAY
= LAMBDA(array, num_rotation, [rotate_columns],
ROTATE_ARRAY LET(
, IF(ISOMITTED(rotate_columns), TRUE, FALSE),
rotate_columns, ROWS(array),
nrows, COLUMNS(array),
ncols, SEQUENCE(nrows),
seqrows, SEQUENCE(1, ncols),
seqcols, IF(
results,
rotate_columnsCHOOSECOLS(array, ROTATE_VECTOR(seqcols, num_rotation, TRUE)),
CHOOSEROWS(array, ROTATE_VECTOR(seqrows, num_rotation, FALSE))
),
results)
);
ROTATE_VECTOR()
Fungsi ROTATE_VECTOR(vector, num_rotation, [as_column_vector])
digunakan untuk menggeser/memutar elemen yang ada di vector sebanyak num_rotation
.
- Syntax
- ROTATE_VECTOR(vector, num_rotation, [as_column_vector])
- Output
- vector
vector := [vector]
- Data berupa vector (column vector atau row vector).
num_rotation := [integer]
- Jumlah berapa kali vector diputar/digeser. Nilai negatif untuk digeser berlawanan arah.
[as_column_vector] := TRUE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
TRUE
. JikaTRUE
, maka output berupa column vector.
ROTATE_ARRAY()
Fungsi ROTATE_ARRAY(array, num_rotation, [rotate_columns])
digunakan untuk menggeser/memutar elemen yang ada di array sebanyak num_rotation
berdasarkan baris atau kolom.
- Syntax
- ROTATE_ARRAY(array, num_rotation, [rotate_columns])
- Output
- array
array := [array]
- Data berupa array.
num_rotation := [scalar | vector]
- Jumlah berapa kali vector diputar/digeser. Nilai negatif untuk digeser berlawanan arah.
[rotate_columns] := TRUE :: [TRUE | FALSE]
-
Nilai default yaitu
TRUE
. JikaTRUE
, makaarray
diputar berdasarkan kolom. JikaFALSE
, makaarray
diputar berdasarkan baris.
Kategori SWAP_*
Kategori SWAP_*
merupakan kumpulan fungsi yang digunakan untuk mengganti atau mengubah posisi elemen atau vector. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 11.1.
Seluruh fungsi yang tersedia di kategori ini akan dijelaskan.
Source Code SWAP_*
// NONE --> SWAP_COLUMNS
= LAMBDA(array, [from_index], [to_index],
SWAP_COLUMNS LET(
, COLUMNS(array),
ncols, IF(ISOMITTED(from_index), 1, from_index),
from_index, IF(ISOMITTED(to_index), -1, to_index),
to_index, IF(from_index < 0, from_index + ncols + 1, from_index),
from_value, IF(to_index < 0, to_index + ncols + 1, to_index),
to_value, SEQUENCE(1, COLUMNS(array)),
column_sequence, column_sequence = from_value,
from_logical, column_sequence = to_value,
to_logical, IF(from_logical, to_value, column_sequence),
replace_from, IF(to_logical, from_value, replace_from),
replace_toCHOOSECOLS(array, replace_to)
)
);
// NONE --> SWAP_ROWS
= LAMBDA(array, [from_index], [to_index],
SWAP_ROWS LET(
, ROWS(array),
nrows, IF(ISOMITTED(from_index), 1, from_index),
from_index, IF(ISOMITTED(to_index), -1, to_index),
to_index, IF(from_index < 0, from_index + nrows + 1, from_index),
from_value, IF(to_index < 0, to_index + nrows + 1, to_index),
to_value, SEQUENCE(ROWS(array)),
row_sequence, row_sequence = from_value,
from_logical, row_sequence = to_value,
to_logical, IF(from_logical, to_value, row_sequence),
replace_from, IF(to_logical, from_value, replace_from),
replace_toCHOOSEROWS(array, replace_to)
)
);
SWAP_COLUMNS()
Fungsi SWAP_COLUMNS(array, [from_index], [to_index])
digunakan untuk menukar posisi kolom ke-from_index
dengan kolom ke-to_index
.
- Syntax
- SWAP_COLUMNS(array, [from_index], [to_index])
- Output
- vector atau array
array := [row vector | array]
- Data dapat berupa array atau row vector.
[from_index] := 1 :: [integer]
-
Nilai default yaitu
1
. Posisi index kolom yang ingin dipindahkan. Jika menggunakan indeks negatif, maka posisi diambil dari belakang. [to_index] := -1 :: [integer]
-
Nilai default yaitu
-1
. Posisi index tujuan kolom. Jika menggunakan indeks negatif, maka posisi diambil dari belakang.
SWAP_ROWS()
Fungsi SWAP_ROWS(array, [from_index], [to_index])
digunakan untuk menukar posisi baris ke-from_index
dengan baris ke-to_index
.
- Syntax
- SWAP_COLUMNS(array, [from_index], [to_index])
- Output
- vector atau array
array := [column vector | array]
- Data dapat berupa array atau column vector.
[from_index] := 1 :: [integer]
-
Nilai default yaitu
1
. Posisi index baris yang ingin dipindahkan. Jika menggunakan indeks negatif, maka posisi diambil dari belakang. [to_index] := -1 :: [integer]
-
Nilai default yaitu
-1
. Posisi index tujuan baris. Jika menggunakan indeks negatif, maka posisi diambil dari belakang.
Kategori TEXT_*
Kategori TEXT_*
merupakan kumpulan fungsi yang digunakan untuk memproses data teks. Hubungan antar fungsi di kategori ini bisa dilihat di Gambar 12.1.
Seluruh fungsi yang tersedia di kategori ini akan dijelaskan.
Source Code TEXT_*
// _RECURSIVE_TEXT_SPLIT --> _RECURSIVE_TEXT_SPLIT
= LAMBDA(
_RECURSIVE_TEXT_SPLIT ,
text_vector,
ntry,
col_delimiter[row_delimiter],
[ignore_empty],
[match_mode],
[pad_with],
LET(
, TOCOL(text_vector),
text_vector, ARRAYTOTEXT(INDEX(text_vector, ntry)),
selected_rowIF(
= 1,
ntry TEXTSPLIT(
,
selected_row,
col_delimiter,
row_delimiter,
ignore_empty,
match_mode
pad_with),
LET(
, ntry - 1,
next_try, TEXTSPLIT(
results,
selected_row,
col_delimiter,
row_delimiter,
ignore_empty,
match_mode
pad_with),
VSTACK(
_RECURSIVE_TEXT_SPLIT(
,
text_vector,
next_try,
col_delimiter,
row_delimiter,
ignore_empty,
match_mode
pad_with),
results)
)
)
)
);
// _RECURSIVE_TEXT_SPLIT --> TEXT_SPLIT_VECTOR
= LAMBDA(
TEXT_SPLIT_VECTOR ,
text_vector[col_delimiter],
[row_delimiter],
[ignore_empty],
[match_mode],
[pad_with],
[replace_na],
LET(
, ROWS(text_vector),
nrows, IF(ISOMITTED(col_delimiter), " ", col_delimiter),
col_delimiter, IF(ISOMITTED(replace_na), NA(), replace_na),
replace_na, IF(ISOMITTED(pad_with), "", pad_with),
pad_with, _RECURSIVE_TEXT_SPLIT(
result,
text_vector,
nrows,
col_delimiter,
row_delimiter,
ignore_empty,
match_mode
pad_with),
IFERROR(result, replace_na)
)
);
TEXT_SPLIT_VECTOR()
Fungsi TEXT_SPLIT_VECTOR(text_vector, [col_delimiter], [row_delimiter], [ignore_empty], [match_mode], [pad_with], [replace_na])
merupakan fungsi pengembangan lanjutan dari TEXTSPLIT()
yang mampu menerima input data berupa vector dan menghasilkan dalam bentuk dynamic array.
- Syntax
- TEXT_SPLIT_VECTOR(text_vector, [col_delimiter], [row_delimiter], [ignore_empty], [match_mode], [pad_with], [replace_na])
- Output
- array
text_vector := [text vector]
- Data harus berupa text column vector.
[col_delimiter] := " " :: [text]
-
Nilai default yaitu
" "
(spasi). Teks pemisah untuk setiap kolomnya. [row_delimiter] := "" :: [text]
-
Nilai default yaitu
""
(tidak ada). Teks pemisah untuk setiap barisnya. [ignore_empty] := FALSE :: [TRUE | FALSE]
-
Tentukan
TRUE
untuk mengabaikan pemisah berurutan. Default keFALSE
, yang membuat sel kosong. Opsional. [match_mode] := 0 :: [0 | 1]
-
Tentukan
1
untuk melakukan kecocokan yang tidak peka huruf besar kecil. Default ke0
, yang melakukan kecocokan peka huruf besar kecil. Opsional. [pad_with] := #N/A :: [text | number]
-
Nilai untuk mengalihkan hasil. Defaultnya adalah
#N/A
. [replace_na] := #N/A :: [text | number]
-
Nilai untuk menggantikan nilai
#N/A
dari hasil akhir. Defaultnya adalah#N/A
. Nilai#N/A
yang ada dikarenakan prosesVSTACK()
yang memiliki dimensi hasilTEXTSPLIT()
yang berbeda-beda.
Deskripsi ignore_empty
, match_mode
, dan pad_with
diambil dari halaman Fungsi TEXTSPLIT.
Limitasi TEXT_SPLIT_VECTOR()
- Hindari menggunakan
TEXT_SPLIT_VECTOR()
dengan jumlah baris yang banyak ataupun dimensi output yang besar. Pastikan hasil output fungsi memiliki dimensi yang kecil seperti jumlah kolom \(\le 10\) dan jumlah baris \(\le 1,000\). - Ukuran
text_vector
masih bisa lebih besar dari batasan diatas, akan tetapi disarankan untuk penggunaanTEXT_SPLIT_VECTOR()
selalu bertahap, yaitu dari jumlah baris yang sedikit sampai jumlah baris optimal yang tidak menampilkan error atau crash. - Jika melebihi kemampuan, akan menghasilkan nilai error berupa
#NUM
/#CALC
.
Jika ada ide untuk pengembangan feidlambda atau fungsi baru bisa langsung disampaikan dengan membuat isu di github. Dan jika bertemu masalah saat penggunaan feidlambda v0.4, bisa juga membuat isu di github.
Changelog
- 2023-05-26 (v0.4.0)
- Penambahan kategori baru:
APPLY_*
- Fungsi baru:
APPLY_COLUMN()
GET_XLOOKUP()
- Penambahan kategori baru:
- 2022-01-13 (v0.3.1)
- Perubahan fungsi utama:
- Perubahan
FILTER_MINMAX_ARRAY()
:- Menambah optional argumen
take_first_only
. - Mengganti nama argumen:
with_labels -> with_label
. - Penyesuaian
_RECURSIVE_FILTER_MINMAX()
dengan posisi dan opsi argumen terbaru.
- Menambah optional argumen
- Perubahan
GET_INDEX_2D()
:- Mengubah nama argumen:
return_order_only -> return_as_order
.
- Mengubah nama argumen:
- Perubahan
RESHAPE_BY_COLUMNS()
:- Mengubah hasil error menjadi
NA()
.
- Mengubah hasil error menjadi
- Perubahan
ROTATE_VECTOR()
danROTATE_ARRAY()
:- Mengubah nama argumen:
n -> num_rotation
.
- Mengubah nama argumen:
- Perubahan
SWAP_COLUMNS()
danSWAP_ROWS()
:- Argumen
from_index
danto_index
dapat menggunakan indeks negatif. - Nilai default
to_index
menjadi-1
.
- Argumen
- Perubahan
TEXT_SPLIT_VECTOR()
:- Mengubah metode menjadi recursive.
- Mengubah nama argumen:
text_delimiter -> col_delimiter
. - Menambah optional argumen
replace_na
.
- Perubahan
- Perubahan fungsi pendukung:
- Perubahan
FILTER_FUNC_COLUMN()
:- Mengganti nama argumen:
col -> column_index
. - Menukar posisi argumen
label_col
danwith_label
. - Menambah optional argumen
take_first_only
.
- Mengganti nama argumen:
- Perubahan
FILTER_MINMAX_COLUMN()
:- Mengganti nama argumen:
col -> column_index
. - Menukar posisi argumen
label_col
danwith_label
. - Menambah optional argumen
take_first_only
. - Penyesuaian
FILTER_FUNC_COLUMN()
dengan posisi dan opsi argumen terbaru.
- Mengganti nama argumen:
- Perubahan
_RECURSIVE_FILTER_MINMAX()
:- Mengubah posisi argumen
label_col
danwith_label
. - Penyesuaian
FILTER_MINMAX_COLUMN()
dengan posisi dan opsi argumen terbaru.
- Mengubah posisi argumen
- Fungsi baru
_RECURSIVE_TEXT_SPLIT()
:- Fungsi pendukung
TEXT_SPLIT_VECTOR()
.
- Fungsi pendukung
- Perubahan
- Perubahan fungsi utama:
- 2022-01-06 (v0.3.0)
- Rilis feidlambda v0.3